Selasa, 29 September 2015

mekanisme core muscle training dalam penguragan nyeri dan meningkatkan stabilitas tulang belakang



mekanisme core muscle training dalam penguragan nyeri dan meningkatkan stabilitas tulang belakang






Efek core stability exercise akan mengembangkan kerja otot-otot dynamic muscular corset. Dengan terjadinya kontraksi yang terkoordinasi dan bersamaan (co-contraction) dari otot-otot tersebut akan memberikan rigiditas silindris untuk menopang trunk, akibatnya tekanan intradiskal berkurang dan akan mengurangi beban kerja dari otot lumbal, sehingga jaringan tidak mudah cidera, ketegangan otot lumbal yang abnormal berkurang. Dengan terjadinya pelemasan otot diharapkan akan terjadi perbaikan muscle pump yang berakibat meningkatkan sirkulasi darah pada jaringan otot punggung. Dengan demikian suplai makanan dan oksigen di jaringan otot menjadi lebih baik, nyeri yang ditimbulkan karena spasm otot akan berkurang (Pramita, 2014).
Teraktivasinya otot core yang berfungsi sebagai stabilisator tulang belakang akan membuat otot global yang tadinya spasm menjadi rileks sehingga didapatkan pula stabilitas tulang belakang yang baik dan posisi tulang belakang dalam keadaan netral. Dengan stabilitas tulang belakang yang baik, seseorang akan lebih mudah dalam melakukan aktivitas fungsional. Selain itu, berkurangnya tekanan intradiskal akan membuat pasien lebih mudah dalam melakukan aktivitas fungsional antara lain pasien akan lebih mudah dalam melakukan aktivitas mengangkat, berjalan, duduk, berdiri dan saat melakukan aktivitas rekreasi (Pramita, 2014).
Pada kondisi nyeri punggung bawah miogenik biasanya didapatkan problematik pemendekan otot-otot seperti otot iliopsoas dan otot hamstring. Untuk menyelesaikan problematik tersebut maka latihan penguluran perlu dilakukan. Efek latihan penguluran yaitu rileksasi otot dan peningkatan fleksibilitas otot (Pramita, 2014). Muscle spindle dan golgi tendon organ merupakan inti dari syaraf penerima yang berperan dalam peregangan. Muscle spindle berperan dalam perubahan panjang ukuran otot dan mempengaruhi tingkat kecepatan dari perubahan ukuran tersebut. Sedangkan golgi tendon organ berperan dalam memberikan isyarat akan kekenyalan maupun kekuatan otot (Dachlan, 2009). Dengan adanya latihan penguluran otot maka akan membantu stretch reseptor dari muscle spindle untuk segera mengulur panjang otot yang maksimal, kemudian golgi tendon organ akan terlibat dan menghambat ketegangan otot, bila otot sudah mengulur maksimal maka otot dapat dengan mudah dipanjangkan dan fleksibilitas otot dapat ditingkatkan (Rahmiati, 2013).


Firmansyah R.P, A.Md. Ftr
Department of  Physical Therapy Spine Body Center, Jakarta, id
firmantherapist@gmail.com
0896-6980-0278

Selasa, 22 September 2015

Pedoman dasar intervensi kelainan tulang belakang



Pedoman dasar intervensi kelainan tulang belakang-
1) Spondylosis - Canal stenosis
- Kategori diagnosis: Flexion bias
- Intervensi general: Edukasi postur, pendekatan ke arah latihan fleksi, latihan stabilisasi otot global & local (core), latihan mobilisasi trunk
- Intervensi spesifik:
a) regio cervicothoracic
-- Latihan stabilisai cervical dan scapular
-- Latihan fleksibilitas thorax, shoulder girdle dan upper cervical spine
b) regio lumbopelvic
-- Latihan fleksibilitas trunk dan panggul

2) HNP
- Kategori diagnosis: Extension bias
- Intervensi general: Edukasi postur, pendekatan latihan ke arah ekstensi, latihan stabilisasi otot global & local (core), latihan mobilisasi trunk
- Intervensi spesifik:
a) regio cervical
-- Latihan "chin-tucks"
-- Latihan stabilisasi scapula
-- Latihan stretching cervical muscle
b) regio lumbal
-- Latihan "back extension"
-- Latihan stretching trunk (jk diperlukan)
*catatan: kontraindikasi intervensi HVT (High-Velocity Technique)

3) Spondylolisthesis
- Kategori diagnosis: Flexion bias
- Intervensi: Edukasi postur , pendekatan latihan ke arah fleksi, latihan stabilisasi otot global & local (core),latihan stretching trunk muscle, latihan mobilisasi trunk
*catatan: kontraindikasi intervensi terapi manipulasi dan stretching trunk

4) Ankylosing spondylitis
- Kategori diagnosis: Extension bias
- Intervensi: Edukasi postur, pendekatan latihan e arah ekstensi, latihan lordosis lumbal, latihan stabilisasi otot global & local, latihan stretching
*catatan: kontraindikasi terapi manipulasi pada segmen ankylosed

5) Scoliosis
- Kategori diagnosis: Tergantung regio skoliosis dan impairment
- Intervensi: Edukasi postur, stretch side of concavity, strnfthen side of convexity, latihan stabilisasi segmental dan global, sapular stabilization, trunk mobilization

download disini