mekanisme core muscle training dalam penguragan nyeri dan meningkatkan stabilitas tulang belakang
Efek core stability exercise akan
mengembangkan kerja otot-otot dynamic
muscular corset. Dengan terjadinya kontraksi yang terkoordinasi dan
bersamaan (co-contraction) dari
otot-otot tersebut akan memberikan rigiditas silindris untuk menopang trunk, akibatnya tekanan intradiskal
berkurang dan akan mengurangi beban kerja dari otot lumbal, sehingga jaringan tidak mudah cidera, ketegangan otot lumbal yang abnormal berkurang. Dengan
terjadinya pelemasan otot diharapkan akan terjadi perbaikan muscle pump yang berakibat meningkatkan
sirkulasi darah pada jaringan otot punggung. Dengan demikian suplai makanan dan
oksigen di jaringan otot menjadi lebih baik, nyeri yang ditimbulkan karena spasm otot akan berkurang (Pramita,
2014).
Teraktivasinya otot core yang
berfungsi sebagai stabilisator tulang belakang akan membuat otot global yang tadinya spasm menjadi rileks sehingga didapatkan pula stabilitas tulang
belakang yang baik dan posisi tulang belakang dalam keadaan netral. Dengan
stabilitas tulang belakang yang baik, seseorang akan lebih mudah dalam
melakukan aktivitas fungsional. Selain itu, berkurangnya tekanan intradiskal
akan membuat pasien lebih mudah dalam melakukan aktivitas fungsional antara
lain pasien akan lebih mudah dalam melakukan aktivitas mengangkat, berjalan,
duduk, berdiri dan saat melakukan aktivitas rekreasi (Pramita, 2014).
Pada kondisi nyeri punggung bawah miogenik biasanya didapatkan problematik
pemendekan otot-otot seperti otot iliopsoas
dan otot hamstring. Untuk
menyelesaikan problematik tersebut maka latihan penguluran perlu dilakukan.
Efek latihan penguluran yaitu rileksasi otot dan peningkatan fleksibilitas otot
(Pramita, 2014). Muscle spindle dan golgi tendon organ merupakan inti dari
syaraf penerima yang berperan dalam peregangan. Muscle spindle berperan dalam perubahan panjang ukuran otot dan
mempengaruhi tingkat kecepatan dari perubahan ukuran tersebut. Sedangkan golgi tendon organ berperan dalam
memberikan isyarat akan kekenyalan maupun kekuatan otot (Dachlan, 2009). Dengan
adanya latihan penguluran otot maka akan membantu stretch reseptor dari muscle spindle untuk segera mengulur
panjang otot yang maksimal, kemudian golgi
tendon organ akan terlibat dan menghambat ketegangan otot, bila otot sudah
mengulur maksimal maka otot dapat dengan mudah dipanjangkan dan fleksibilitas
otot dapat ditingkatkan (Rahmiati, 2013).
Firmansyah R.P, A.Md. Ftr
Department of Physical Therapy Spine Body Center, Jakarta, id
Department of Physical Therapy Spine Body Center, Jakarta, id
firmantherapist@gmail.com
0896-6980-0278
0896-6980-0278