Minggu, 17 Mei 2015

THE THEORIES OF CORE STABILITY


THE THEORIES OF CORE STABILITY
Firmansyah Rahmadhika P.   Stefany Henda W.
Fisioterapis
  
Definition

Stabilitas adalah sebuah proses dinamis yang meliputi dua hal, yaitu posisi statis dan gerakan yang terkontrol. Stabilitas merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh kerja antara  tiga subsistem yaitu sistem pasif, sistem aktif dan sistem persarafan.
Core stability adalah kemampuan untuk mengontrol posisi dan gerakan batang tubuh melalui panggul dan kaki untuk memungkinkan produksi optimal, transfer dan kontrol kekuatan dan gerakan ke segmen terminal dalam aktivitas yang terintegrasi. Core stability merupakan komponen penting dalam memberikan kekuatan lokal dan keseimbangan untuk memaksimalkan aktivitas secara efisien. Aktivitas otot-otot core merupakan kerja integrasi sebelum adanya suatu gerakan integrasi satu sendi atau banyak sendi, untuk mempertahankan stabilitas dan gerakan. Kerja core stability memberikan suatu pola adanya stabilitas proksimal yang digunakan untuk mobilitas pada distal. Pola proksimal ke distal merupakan gerakan berkesinambungan yang melindungi sendi pada distal yang digunakan untuk mobilisasi saat bergerak. 


Segmental Stability : A Basic Model 

Ø  Instabilitas berhubungan dengan penurunan kapasitas sistem stabilisasi pada tulang vertebrae untuk memelihara zona netral intervertebrae dengan tanda keterbatasan fisiologis yang menimbulkan nyeri.
Stabilitas tulang belakang dan juga daerah lumbopelvic adalah hasil kerja yang sinergis dari kerja 3 elemen utama yaitu : (1) dukungan dari struktur pasif ligamen, (2) dukungan aktif dari sistem otot, (3) pengendalian sistem otot dari saraf pusat (central nervous subsystem)
*Form closure : keadaan stabil pada kedua permukaan sendi tanpa adanya gaya dari luar untuk mempertahankan keadaan tersebut.
*Force closure : adanya gaya tambahan dari ligamen, otot, fasia yang diperlukan untuk menstabilisasi sendi.
 
 
Core Stability : A Basic Model
1.   Zona netral
Yaitu gerakan dengan lingkup gerak sendi yang sedikit, yang terjadi disekitar posisi netral sendi disertai dengan tahanan minimal dari stuktur osteoligamentum.
2.   Zona elastis 
Yaitu gerakan yang terjadi dari akhir gerakan zona netral hingga batas fisiologis.

*Total ROM (range of motion) dapat dibagi menjadi 2 yaitu ZN (zona netral) dan ZE (zona elastis). Pada awalnya, gerakan disertai dengan tahanan minimal, vertebrae bergerak pada ZN, pada gerakan selanjutnya akan disertai dengan tahanan yang lebih besar dan bergerak pada ZE.

Core Muscle
Core dideskripsikan sebagai “rumah pusat tenaga” untuk memulai gerakan pada ekstremitas. Otot-otot abdominal sebagai bidang depan rumah, otot-otot paraspinal sebagai bidang belakang rumah, otot diaphragm sebagai atap rumah dan otot-otot pelvic floor sebagai dasar rumah.
Otot-otot core dikontrol oleh sistem otot lokal dan sistem otot global. 1) Sistem otot lokal terdiri dari otot-otot stabilitas trunk terutama otot transversus abdominis dan otot multifidus. Otot-otot ini menjadi stabilisator primer karena tidak menghasilkan cukup kekuatan untuk membuat gerakan pada sendi yang mereka lalui. 2) Otot-otot sistem global meliputi otot rectus abdominis, serabut lateral dari otot obliqus externus, otot psoas major, dan otot erector spinae. Otot-otot sistem global berperan dalam mobilisator vertebrae sehingga memberikan gerakan pada vertebrae.
 

Sistem otot global :

l  Menghubungkan kepada dan leher pada trunk
l  Memindahkan beban luar antara trunk dan pelvis
l  Mengkontrol orientasi vertebrae
l  Memiliki tenaga torsi yang besar
l  Pada beban yang ringan, bekerja secara unilateral untuk menghasilkan gerakan
l  Pada beban yang berat, bekerja secara bilateral untuk stabilisasi trunk
l  Memiliki efek tidak langsung pada zona netral dan kontrol segmental
l  Dipelihara melalui general exercise dan penguatan otot
l  Terlibat dalam gerakan substitusi
 



Keterbatasan sistem global dalam mendukung segmen vertebrae :
l  Memiliki kontrol yang lemah dalam menghadapi gaya eksternal
l  Beban vertebrae yang berlebihan – ko-kontraksi dari beberapa atau otot yang salah dapat mempengaruhi tonus otot dan gaya sendi serta rigiditas abnormal dari spine
l  Aktivitas otot superfisial, tanpa aktivitas deep muscle  dapat menyebabkan collum vertebrae bergeser dan ketidakstabilan segmen
l  Cenderung memendek dan terlalu aktif

Sistem otot lokal :
l  Deep muscle, mempengaruhi segmen vertebrae secara langsung
l  Mengontrol kekuatan dan posisi dari segmen intervertebrae secara langsung pada zona netral.  Lumbar Multifidus dan Transversus Abdominus memiliki peran terbesar (Intersegmental Control)
l  Pada beban ringan maupun berat, otot bekerja secara bilateral sebagai stabilisator.
l  Dapat mencegah nyeri punggung bawah.
 Fungsional dari sistem otot lokal :
l  Berada pada pusat rotasi, pendek dan ideal untuk mengkontrol gerakan intersegmental
l  Otot intersegmental yang lebih kecil berperan dalam proprioseptif
l  Meningkatnya penyimpangan pada zona netral dapat diatasi dengan aktivitas otot lokal
l  Pada kondisi nyeri, otot ini tidak mampu mengatur kontraksi secara continous untuk melindungi vertebrae.
l  Mikrotrauma berulang karena lemahnya deep muscle dapat mengakibatkan cedera yang mempengaruhi nosiseptor dan mengakibatkan nyeri


 


Inner Unit
 

l  Ko-kontraksi TrA (Transversus Abdominus), Multifidus, diaphragm dan PFM (Pelvic Floor Muscle) bertujuan untuk meningkatkan IAP (Intra Abdominal Pressure/Tekanan Intra Abdominal) yang akan memperkuat vertebrae lumbal à lordosis
l  Ko-kontraksi TrA & Multifidus untuk menciptakan gaya kompresi yang akan membantu dalam penguatan gerakan segmen






Referensi :
Akuthota, V., Nadler, S., 2004; Core Strengthening; Archieves of Physical Medicine and Rehabilitation. 85(3 Suppl 1), S86-92
Barr, K.P, Griggs, M., Cadby, T., 2005; Lumbar Stabilization: A Review of Core Concepts and Current Literature Part 1; American Journal Physical Medicine Rehabilitation, 84(6): 73-80
Kibler, W.B., Press, J., Sciascia A., 2006; The Role of Core Stability in Athletic Function; Sports Med, 36 (3): 189-198.
Panjabi, M.M., 1992; The Stabilizing System of The Spine Part I: Function, Dysfunction, Adaption and Enhancement; Journal of Spinal Disorders and Techniques Vol.5 No.4, hal 383-389.
Richardson, C., Hodges, P., Hides, J., 2004; Therapeutic Exercise for Lumbopelvic Stabilization : A Motor Control Approach for The Treatment and Prevention of Low Back Pain 2nd Edition; Churchill Livingstone, Philadelpia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar